Biologi Hindu

Mahad brahma, yena prananti virudhah ( Atharvaveda I.32.1)
Terdapat jiwa di dalam tumbuh-tumbuhan. Mereka bernafas dan tumbuh karena jiwa itu.
Penjelasan: Percobaan dengan bunga Marigold di Universitas Chulalangkorn, Bangkok…, pada tahun 1969, membuktikan bahwa bunga yang dirawat dengan cinta kasih tumbuh lebih subur dibandingkan yang tanpa cinta kasih. Hal yang sejenis juga dilakukan dengan memakai musik keras dan lembut. Selanjutnya, percobaan komunikasi yang bersifat melindungi, oleh Burbank ( seorang ahli botani), dapat mengubah pohon kaktus menjadi tida berduri. Semua itu membuktikan , bahwa di dalam tumbuhan juga terdapat jiwa.
 
Adhuksat pipyusim isam urjam, suryasya sapta rasmibhih ( Rgveda VIII. 72.16).
Tumbuh-tumbuhan memperoleh energi dari cahaya matahari.
 
Penjelasan : Tumbuhan dapat mengubah air dan gas karbondioksida menjadi gula dan gas oksigen dengan adanya zat hijau daun (klorofil) dan bantuan sinar matahari ( sinar biru dan sinar merah). Hal tersebut terjadi melalui proses fotosintesis.
Tam it samanam vaninas ca virudho-antarvatis ca suvate ca vivaha ( Samaveda 1824)
Tumbuh-tumbuhan memancarkan udara vital yang dinamakan samana ( oksigen) secara teratur. Penjelasannya : Oksigen (O2) merupakan hasil samping reaksi fotosintesis yang sangat bermanfaat bagi kehidupan, termasuk untuk pernafasan.
 
IDANG LINGKUNGAN
 
Sarvo vai tatra gaur-asvah purusah pasuh, yatredam brahma kriyate paridhir jivanaya kam ( Atharvaveda VIII.2.25)
Sipapun apakah umat manusia ataukah binatang, hidup dengan selamat, dimana kebersihan atmosfir dipelihara dengan segala cara untuk tujuan hidup.
 
Ugra ya visa-dhusanih osadhih (Atharvaveda VIII.7.10)
Tumbuh-tumbuhan menghancurkan pengaruh atmosfir yang beracun.
 
Virudho vaisvadevir-ugrah purusajivanih (Atharvaveda VIII.7.4)
Tumbuh-tumbuhan memiliki sifat para dewa, mereka adalah para juru selamat kemanusiaan. Penjelasan : banyak tumbuh-tumbuhan memiliki kasiat obat yang dapat menyembuhkan.
 
Agnis tigmena socisa, yasad visvam nya trinam (Yajurveda XVII. 16)
Api menghentikn semua pengaruh buruk pencemaran udaranya dengan nyalanya yang hebat.
 
Ma-apo himsir, ma-osadhir himsih ( Yajurveda VI.22)
Janganlah mencemari air dan jangan pula menyakiti atau menebangi pohon.
 
Dyam ma lekhir,anariksam ma himsih ( Yajurveda V.43)
Jangan mengganggu langit dan mencemari atmosfir.
 
Prtivam dramha, prthivim ma himsih (Maitrayani samitha II 8>14))
Selalu berbuat yang dapat menyuburkan tanah, jangan sekali mencemarinya.
 
Aham bhumimadadamaryyayaham vstim dasuse martyaya ahamapo anayam vavasana mama devaso anu etamyan. ( Rgveda :4.26.2)
Aku memberikan bumi kepada orang-orang baik, hujan serta udara untuk umat manusia, wahai para bijaksana, datanglah kepada-Ku dengan keinginan yang penuh.
 
Yam raksantyasvapana visvadanim deva bhumim prthivim apramadam sa no madhu priyam duhamatho uksatu varcasa.
( Atharvaveda 12.1.7)
Para dewa pun tanpa tidur, tidak pernah malas, melindungi bumi yang amat luas, bumi tersebut menyediakan makanan dan minuman serta memberi kekuatan kepada kita semua.
 
Asambadham badhyato manavanam yasya udvatah pravatah samambahu nana virya osadhirya bibharti prthivi nah prathatam radhyatam nah
( Atharvaveda : 12.1.2 )
Bumi merupakan tempat yang bebas dari gangguan, tinggi, rendah, datar semuanya untuk umat manusia, bumi memiliki beraneka kekuatan dan sumber obat-obatan, demikianlah ibu pertiwi memperluas diri dan mensejahterakan kami.
 
Ma po mo sadhir himsih
( Yajuveda :6.22)
Jangan mencemari air dan jangan menebang pohon.